Kenali Modus Terbaru Penipuan WhatsApp yang Sudah Banyak Makan Korban

Manto
5 July 2025 | July 05, 2025 WIB Last Updated 2025-07-05T07:52:50Z
Kenali Modus Terbaru Penipuan WhatsApp yang Sudah Banyak Makan Korban
Aplikasi WhatshApp. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Forumpublik.com | Modus penipuan yang sering terjadi adalah penyebaran file Android Package Kit
(APK) yang mencurigakan, permintaan data pribadi, atau pesan yang mengatasnamakan pejabat melalui WhatshApp.

Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya dan selalu melakukan verifikasi sebelum memberikan informasi pribadi atau mentransfer uang.

WhatsApp adalah merupakan salah satu aplikasi populer yang kerap digunakan oleh warga RI untuk berinteraksi secara online, karena mudah digunakan dan fitur enkripsi end-to-end yang menjamin privasi pengguna.

Selain itu, jangkauan globalnya yang luas dan kemampuannya untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia juga menjadi faktor penting.

Di Indonesia sendiri, WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan, bahkan untuk keperluan bisnis dan layanan publik.

Namun, popularitas WhatsApp kerap dimanfaatkan para penipu online untuk menjerat korban. Untuk itu, Anda harus mengetahui berbagai modus penipuan yang marak beredar.

Baca: Resmikan Groundbreaking Industri Baterai Listrik, Prabowo: Kerja Sama Program Kolosal Antarnegara

Dengan begitu, risiko untuk terjerat dalam jebakan penipu bisa diminimalisir. Umumnya, para penipu WhatsApp berupaya untuk menguras uang korban atau mendapatkan data pribadi.

Kebanyakan mereka akan mengirimkan file APK ke banyak akun WhatsApp secara acak. Tujuannya, pengguna WhatsApp akan mengklik dan mengunduh aplikasi jahat ke dalam ponselnya.

Selain WhatsApp, penipuan juga kerap terjadi melalui email ataupun aplikasi lain seperti Telegram. Berikut beberapa modus penipuan yang di ungkap CNBCIndonesia:

1. Surat Peringatan Pajak

Salah satu modus adalah mengirimkan surat pemberitahuan dari Dirjen Pajak (DJP) melalui email. Biasanya akan dikirimkan melalui email perorangan bukan resmi.

Terdapat link phishing untuk mengambil data pribadi. Anda bisa menghubungi langsung kontak resmi DJP yang tersedia untuk memastikan keaslian pemberitahuan yang dikirimkan.

2. Modus Kurir

Modus ini dilaporkan dikirimkan melalui chat Telegram. Pelaku mengaku dari J&T dan melampirkan file berbentuk apk dengan tulisan LIHAT FOTO PAKET. Mereka yang mengunduh file akan kehilangan uang yang tersimpan di bank dan data pribadi.

3. File Undangan Pernikahan

Para korban akan dikirimi file APK berisi undangan pernikahan dari orang yang tidak dikenal. File atau aplikasi dengan judul Surat Undangan Pernikahan Digital berukuran 6,6 mb, dan diminta untuk membukanya.

4. Surat Tilang Palsu

Surat tilang palsu juga sempat banyak diperbincangkan. File apk berjudul 'Surat Tilang-1.0 apk' dikirimkan dalam chat.

5. Catut MyTelkomsel

Modus lain adalah mencatut nama MyTelkomsel. Korban diminta mengklik file apk dan meminta izin akses ke sejumlah aplikasi, dan foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

6. Pengumuman dari Bank

Pelaku juga mencoba menarik perhatian dengan mengirimkan pengumuman perubahan tarif transaksi dan transfer bank. Pengguna WhatsApp diminta membuka link yang dikirimkan, padahal itu cara mereka untuk mencuri data.

7. Undangan VCS

Video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal juga jadi salah satu modus penipuan. Mereka disebut akan memeras para korbannya.

8. Kuras Rekening dengan Kode QR

Modus lainnya adalah kombinasi QR dan Quishing. Pelaku memancing korban memindai QR yang diarahkan ke web palsu untuk mendapatkan informasi dan detil pribadi mereka.

Nah, itu dia beragam modus penipuan online yang marak beredar di Indonesia. Ingat untuk selalu waspada dengan kiriman link dari oknum tak dikenal via WhatsApp, Telegram, atau aplikasi lainnya. Semoga informasi ini membantu!

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kenali Modus Terbaru Penipuan WhatsApp yang Sudah Banyak Makan Korban

Trending Now

Iklan